Komunikasi produktif pada anak
Intonasi dan suara yang ramah
Diberi anugerah titipan anak-anak kepada kami merupakan syukur yang tak terhingga. Lewat mereka, kami banyak belajar tentang kehidupan yang sebenarnya. Tidak jarang mereka membuat kami menangis haru, walau dari hal kecil yang mereka lakukan dengan polos.
Dhanu dan Adhi, selisih mereka 4 tahun 3 bulan. Main bersama, tertawa bersama, rebutan bersama, seputar itu bila mereka berkumpul.
Ada mainan kesukaan mereka yang sama, yaitu kereta api thomas. Mainan itu kami beli sejak dhanu masih kecil dulu, lumayan awet ππ
Sore itu...disaat "jam sibuk" menyiapkan keperluan buka puasa..
"Buuuukkk.. ini sambungan keretanya dipatahkan dek adhiiii!!!, teriak dhanu.
" gimana buk?"
Adhi datang sambil menarik kereta thomas yang dibawa Dhanu. Semakin ramai rebutan kereta. Adhi menangis..Dhanu semakin tidak mau melepas kereta yang dibawanya.
Dalam hati, duuuhh dekkkk.. ini jam sibuuuk, goreng-goreng, dsb, waktu dah mepet buka puasa, rasanyaaaa...aaaarrrrgghhh....
Namun, teringat ramadhan dan tema kuliah IIP, harus bisa mengendalikan diri, menata intonasi, menjaga vibrasi suara agar lembutπππ
Tariiik nafaaaass dalam-dalam....dan..
"Mas dhanu, dek adhi.. coba mana ibu lihat keretanya, sambungan gerbongnya lepas ya.. yuk disimpan dulu patahan sambungannya ya, nanti kalo ayah pulang minta tolong buat diperbaiki pakai lem super, okay? "
"Dek adhi mainanya dijaga ya, tidak dilempar-lempar, biar bisa dipakai terus"
Dan Adhi cuma melihat wajah saya, lalu disertai anggukan.
" sekarang mas dhanu dan dek adhi membereskan rel kereta apinya dulu, sebentar lagi ayah pulang dan mau buka puasa lho".
Dramapun mereda.
Alhamdulilah lumayan efektif dengan menjaga intonasi dan suara yang ramah ke mereka, maksud tersampaikan dan mereka melaksanakan dengan baik tanpa drama. π
#level1
#day5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip
Intonasi dan suara yang ramah
Diberi anugerah titipan anak-anak kepada kami merupakan syukur yang tak terhingga. Lewat mereka, kami banyak belajar tentang kehidupan yang sebenarnya. Tidak jarang mereka membuat kami menangis haru, walau dari hal kecil yang mereka lakukan dengan polos.
Dhanu dan Adhi, selisih mereka 4 tahun 3 bulan. Main bersama, tertawa bersama, rebutan bersama, seputar itu bila mereka berkumpul.
Ada mainan kesukaan mereka yang sama, yaitu kereta api thomas. Mainan itu kami beli sejak dhanu masih kecil dulu, lumayan awet ππ
Sore itu...disaat "jam sibuk" menyiapkan keperluan buka puasa..
"Buuuukkk.. ini sambungan keretanya dipatahkan dek adhiiii!!!, teriak dhanu.
" gimana buk?"
Adhi datang sambil menarik kereta thomas yang dibawa Dhanu. Semakin ramai rebutan kereta. Adhi menangis..Dhanu semakin tidak mau melepas kereta yang dibawanya.
Dalam hati, duuuhh dekkkk.. ini jam sibuuuk, goreng-goreng, dsb, waktu dah mepet buka puasa, rasanyaaaa...aaaarrrrgghhh....
Namun, teringat ramadhan dan tema kuliah IIP, harus bisa mengendalikan diri, menata intonasi, menjaga vibrasi suara agar lembutπππ
Tariiik nafaaaass dalam-dalam....dan..
"Mas dhanu, dek adhi.. coba mana ibu lihat keretanya, sambungan gerbongnya lepas ya.. yuk disimpan dulu patahan sambungannya ya, nanti kalo ayah pulang minta tolong buat diperbaiki pakai lem super, okay? "
"Dek adhi mainanya dijaga ya, tidak dilempar-lempar, biar bisa dipakai terus"
Dan Adhi cuma melihat wajah saya, lalu disertai anggukan.
" sekarang mas dhanu dan dek adhi membereskan rel kereta apinya dulu, sebentar lagi ayah pulang dan mau buka puasa lho".
Dramapun mereda.
Alhamdulilah lumayan efektif dengan menjaga intonasi dan suara yang ramah ke mereka, maksud tersampaikan dan mereka melaksanakan dengan baik tanpa drama. π
#level1
#day5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip

Komentar
Posting Komentar