Buah Empati

Komunikasi produktif pada anak

Menunjukkan Empati

Pagi ini, dhanu bangun kesiangan. Begitu bangun langsung menangis.
Saya yang mendengar dari luar kamar bergegas menuju asal suara.

"Ada apa mas dhanu?"
"Mas dhanu bangun kesiangan buk, Masih bisa sholat sahur dan sholat subuh?", katanya sambil terisak.
"Masiihhh.. ayo segera sholat subuh", kata saya sambil memeluk dan membantunya bangun dari tempat tidur.
Dhanupun lebih tenang, menuju kamar mandi untuk berwudhu.

Walau jam menunjukkan sudah siang, tapi saya menjelaskan bahwa dhanu masih tahap belajar, jadi tidak mengapa bila begitu bangun langsung sholat subuh dan sahur, asal tetap serius, serta besok berusaha lebih pagi lagi bangunnya agar bisa sahur dan sholat subuh tepat waktu.

Aktifitas pagi seperti hari biasa, mempersiapkan keperluan anak-anak dan mengantar dhanu berangkat sekolah.

Siangnya, begitu dhanu pulang diantar antar jemput sekolah. Dhanu turun dari mobil pak yusuf dengan ceria.

"Assalamu'alaikum buk", teriaknya sambil ketok-ketok pintu.
"Wa'alaikum salam mas dhanu, waaah semangat dan ceria sekali, cerita dong.. kok hepy banget yaa", sambut saya.

"mas dhanu seneng buk, tadi di sekolah mas dhanu dapat piala".
"Waa.. piala apa mas?"
"Ini buk, sambil mengeluarkan piala dari dalam tas ranselnya", kata dhanu.

Ternyata, piala penghargaan bagi anak yang rajin belajar puasanya, tidak bolong dari awal 😊

"Waaa..😍😍 Sip ya mas, piala rajin berpuasa, terimakasih mas dhanu sudah belajar berpuasa dengan sabar ya", kata saya sambil memeluknya.

Alhamdulilah, dengan menunjukkan empati disaat dhanu galau bisa merubah suasana hatinya kembali tenang, dapat menjalankan puasa lagi dengan lancar hari ini. Bonus juga penghargaan piala dari sekolah untuk menambah semangatnya menjalani belajar puasa perdananyar




#level1
#day9
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal 1 kelas ulat

Tantangan 30 hari - 1

Jurnal 2 Bunda Salihah, Skill of Effektif Team Work